Spanduk?
Apa yang paling berkesan ketika menjadi aktifis Muhammadiyah?
Yah Spanduk, dulu ketika masih dikampung sebelum merantau adalah spesialis pembuat spanduk, entah itu untuk Acara Pemuda, acara NA, Muhammadiyah ataupun Aisyiyah. Sampai hafal berapa harga kertas asturo, cat asturo, poliform, cara memotongnya, cara menulisnya, maklum dulu belum ada digital printing. Entah itu Pak yai, pak dokter, atau pun pak doktor sekalipun mau diminta tolong (disuruh) untuk membantu memotong-motong huruf. Biasanya membuat spanduk untuk backdrop acara, kebiasaan buruk saat itu dibuat sehari sebelum acara dimulai, hingga harus lembur dan menginap tapi salah satu keberkahannya adalah stok logistik tak pernah putus. Nasi bungkus datang gak tahu dari siapa, gak lama kemudian buah-buahan, aneka macam kripik, jajanan goreng-gorengan. Herannya sudah menyumbang makanan, masih mau-maunya disuruh-suruh untuk membantu membuat spanduk.
Suatu saat ketika dipercaya menjadi PCPM, dipercaya sebagai tuan rumah Musda, Mulai dari menyusun acara, mencari konsumsi, mencari dana, menyebar undangan, menyewa ruangan, menyiapkan ruangan dan tak lupa yang terakhir masih membuat Spanduk juga karena sudah menjadi trademark.
Apa yang paling berkesan ketika menjadi aktifis Muhammadiyah?
Yah Spanduk, dulu ketika masih dikampung sebelum merantau adalah spesialis pembuat spanduk, entah itu untuk Acara Pemuda, acara NA, Muhammadiyah ataupun Aisyiyah. Sampai hafal berapa harga kertas asturo, cat asturo, poliform, cara memotongnya, cara menulisnya, maklum dulu belum ada digital printing. Entah itu Pak yai, pak dokter, atau pun pak doktor sekalipun mau diminta tolong (disuruh) untuk membantu memotong-motong huruf. Biasanya membuat spanduk untuk backdrop acara, kebiasaan buruk saat itu dibuat sehari sebelum acara dimulai, hingga harus lembur dan menginap tapi salah satu keberkahannya adalah stok logistik tak pernah putus. Nasi bungkus datang gak tahu dari siapa, gak lama kemudian buah-buahan, aneka macam kripik, jajanan goreng-gorengan. Herannya sudah menyumbang makanan, masih mau-maunya disuruh-suruh untuk membantu membuat spanduk.
Suatu saat ketika dipercaya menjadi PCPM, dipercaya sebagai tuan rumah Musda, Mulai dari menyusun acara, mencari konsumsi, mencari dana, menyebar undangan, menyewa ruangan, menyiapkan ruangan dan tak lupa yang terakhir masih membuat Spanduk juga karena sudah menjadi trademark.