Beberapa saat lalu penulis menerima paket berupa beberapa buku yang dibagikan oleh PPM kepada PCM seluruh Indonesia, Dilampiri dengan surat pengantar dari PPM. Iseng-iseng melihat Nomer Baku Muhammadiyah (NBM) dari bapak-bapak yang menandatangani surat tersebut.
Sekretaris Umum PPM Bapak Agung Danarto ber NBM 608658, sementara penulis saat ini sebagai Sekretaris PCM didaerah terpencil ber NBM 756494 atau selisihnya 147836 nomor. Padahal Jarak antara PPM dan PCM ada puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu Sekolah, Universitas, Rumah Sakit, BMT. Harusnya jutaan nomor jaraknya. Jadi ternyata Muhammadiyah tidak sebesar yang dikira, dari diberlakukan Nomor Induk hingga sekarang tak lebih dari sejuta anggotanya, misalkan Muhammadiyah adalah Parpol, diverifikasi KPU tentu tak lebih baik dari partai gurem dan gak bakalan lolos diputaran pertama.
Secara Ideologi bisa jadi Muhammadiyah adalah besar dengan Produk HPTnya, tapi secara Organisasi tak lebih baik dari fotokopi KTP Calon Independen yang mengikuti pemilu kada. Jadi dimana letak kebesaran Muhammadiyah yang mengklaim dirinya Organisasi Massa Keagamaan terbesar didunia? mungkin simpatisannya yang banyak tapi anggotanya? Maka jangan heran jika AUM, sekolah Muhammadiyah diklaim pihak lain karena yang mengelola tidak ber NBM atau bukan Anggota Muhammadiyah.
Jadi, kalau orang mengaku Mahasiswa tentu dibuktikan dengan KTM, kalau mengaku anggota partai tertentu tentu buktinya dengan KTA, Kalau bekerja diinstansi swasta maupun negeri tentu buktinya kartu karyawan, Kalau Mengaku Anggota Muhammadiyah ya buktinya Kartu Muhammadiyah yang ber NBM, kalau buktinya Kartu karyawan Lazismu ya berarti bukan anggota Muhammadiyah tapi Orang yang bekerja di Muhammadiyah.
Sekretaris Umum PPM Bapak Agung Danarto ber NBM 608658, sementara penulis saat ini sebagai Sekretaris PCM didaerah terpencil ber NBM 756494 atau selisihnya 147836 nomor. Padahal Jarak antara PPM dan PCM ada puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu Sekolah, Universitas, Rumah Sakit, BMT. Harusnya jutaan nomor jaraknya. Jadi ternyata Muhammadiyah tidak sebesar yang dikira, dari diberlakukan Nomor Induk hingga sekarang tak lebih dari sejuta anggotanya, misalkan Muhammadiyah adalah Parpol, diverifikasi KPU tentu tak lebih baik dari partai gurem dan gak bakalan lolos diputaran pertama.
Secara Ideologi bisa jadi Muhammadiyah adalah besar dengan Produk HPTnya, tapi secara Organisasi tak lebih baik dari fotokopi KTP Calon Independen yang mengikuti pemilu kada. Jadi dimana letak kebesaran Muhammadiyah yang mengklaim dirinya Organisasi Massa Keagamaan terbesar didunia? mungkin simpatisannya yang banyak tapi anggotanya? Maka jangan heran jika AUM, sekolah Muhammadiyah diklaim pihak lain karena yang mengelola tidak ber NBM atau bukan Anggota Muhammadiyah.
Jadi, kalau orang mengaku Mahasiswa tentu dibuktikan dengan KTM, kalau mengaku anggota partai tertentu tentu buktinya dengan KTA, Kalau bekerja diinstansi swasta maupun negeri tentu buktinya kartu karyawan, Kalau Mengaku Anggota Muhammadiyah ya buktinya Kartu Muhammadiyah yang ber NBM, kalau buktinya Kartu karyawan Lazismu ya berarti bukan anggota Muhammadiyah tapi Orang yang bekerja di Muhammadiyah.
No NBM tidak hanya 6 digit..tp ada 12 digit diantaranya ada kode wilayah dan daerah dimana yg bersangkutan terdaftarsebagai anggota...
BalasHapus