Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Check No HP

Technology

[4] [Tech] [one] [Technology]
[6] [Tech] [slider-top-big] [Technology]
[4] [Tech] [slider-top] [Technology]
You are here: Home / Melintasi abad kedua

Melintasi abad kedua

| No comment

As.wr.wb.
Usia 100 tahun,selanjutnya? Mau dibawa kemana?
Semua kembali kepada kita kalau tidak ingin dikatakan ketinggalan jaman.
Banyak hal yang perlu dibenahi. Yang paling utama mamanggil kembali kader yang telah sakit hati, mutung atau berpoligami dengan ormas lain. Pengkaderan, sudah optimalkah dengan hanya didarul arqam, melati muda, madya, baitul arqam atau apapun namanya, sementara gerakan lain yang menjiplak telah jauh lebih maju dan hidup. Kemanakah trade mark kajian dari rumah ke rumah, kotak amal uang receh tiap rumah,atau beras jimpitan? Sudah Kunokah metode itu?, yang ternyata dicontoh, dikopi sama persis gerakan lain.

Peringatan yang cukup meriah telah berlalu, menyisakan banyak PR yang harus diemban oleh kader yang tersisa, pejuang persyarikatan yang masih memegang teguh atau tidak dapat kue enak di Muhammadiyah, yang membayar di RS PKU meskipun beliau-beliau adalah yang meletakkan batu pertamanya. Salut kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu Aisyiyah yang dengan kesederhaan telah membangun gedung megah Muhammadiyah tanpa peduli untuk ikut menuai hasilnya. Tapi Apakah terus seperti ini? PR harus ditanggung Kader-kader udzur? Sementara yang muda? kalau tidak Jadi Dosen, Guru, atau apapun Di Muhammadiyah tidak akan ikut aktif atau sekedar muncul di Kantor Muhammadiyah. Bermuhammadiyah telah pragmatis.